Tuesday, April 12, 2016

Cerita Putri Pena: Baru

Hai! Bagaimana kabarmu? Senang sekali aku bisa kembali bercerita kepadamu. Ya, sejak meninggalkan Kerajaan Tulis, hidupku ternyata tetap berjalan seperti biasa, bahkan mungkin lebih sibuk dibandingkan sebelumnya. Ah, kau sempat membaca tulisanku untuk ksatria itu? Iya, semoga ia membaca tulisan singkat itu.
Berbulan-bulan meninggalkan Kerajaan Tulis membuatku mempelajari banyak hal. Salah satunya, bagaimana menyesuaikan diri di lingkungan baru yang sangat berbeda dengan Kerajaan Tulis.

Aku belum bisa memberitahukanmu di mana keberadaanku sekarang. Yang jelas, negeri baru yang kini kutinggali ini sangat nyaman. Para penduduknya menerimaku dengan hangat. Mereka tidak melihatku sebagai seorang putri. Kami bekerja bersama, membuat masakan bersama, dan memakannya bersama pula. Pada malam hari, kami biasa berkumpul di salah satu lapangan untuk saling berbagi cerita.
Yang kulakukan di sini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang biasa kulakukan saat masih tinggal di Kerajaan Tulis. Aku juga masih sering menulis untuk Diarium dan menitipkan pada salah satu warga yang hendak berkunjung ke Kerajaan Tulis. Bedanya, pemimpin negeri ini tidak mewajibkanku menulis setiap hari. Ada hal lain yang harus kulakukan di sini.
Sesekali, aku juga masih berkirim surat dengan para pangeran dan putri. Sebagian dari mereka pun sudah menemukan tempat tinggal baru dan menata hidupnya lagi. Seperti biasa, berbagi cerita dengan mereka selalu bisa menjadi penghibur saat sepi sedang melanda. Beberapa dari kami masih berada di Kerajaan Tulis dan sepertinya akan menetap di sana. Hmm mungkin memang perlu ada yang bertahan untuk menggantikan sang Raja kelak.
Bagaimana dengan sang Ksatria?
Bukankah sudah kuceritakan sebelumnya?
Tentu, ia pun tahu sekarang aku berada di mana serta apa yang kulakukan. Walaupun, entahlah, ia akan memedulikannya atau tidak.
Pada akhirnya, aku ingin mengatakan bahwa aku bahagia dengan kehidupan baruku. Dengan lingkunganku, dengan orang-orang di sekitarku, dengan semua hal yang bisa menjadi pelajaran berharga bagiku. Terima kasih Semesta, Kau memang selalu mengetahui apa yang sesungguhnya kubutuhkan, bukan hanya kuinginkan.

0 Comments:

Post a Comment