Wednesday, February 17, 2016

It's About Him

Saya mengidolakannya sejak SMP. Bukan hanya dia sebenarnya, saya menyukai satu band bernama Peterpan itu secara keseluruhan. Lagunya enak, mudah dimainkan chord gitarnya (untuk ukuran saya yang seorang pemula dalam belajar gitar), dan sebagai band pendatang baru, mereka mudah diterima masyarakat Indonesia dan tetap rendah hati.
Saya menyukainya sampai sekarang. Sampai sang vokalis tersandung masalah besar.
Dan sekarang, ketika rasanya semua orang membicarakan keburukannya, sejujurnya hati dan telinga saya ‘panas’.
Hey kalian, bisakah kalian berhenti membicarakan semua keburukannya?
Mengapa hanya keburukannya yang dilihat dan diingat?
Tidakkah kalian lihat karya-karya yang sudah dihasilkannya? Bukankah itu lebih membanggakan untuk dibicarakan terutama di media sosial, di mana seluruh dunia bisa mengetahuinya?
Menjawab semua pertanyaan yang ditujukan kepada saya sebagai penggemarnya, maka sampai saat ini saya akan menjawab: ya, saya masih akan tetap menjadi penggemarnya. Penggemar karya-karyanya. Karya berupa LAGU, bukan yang lain. Karena saya melihatnya sebagai seorang vokalis sekaligus pencipta lagu-lagu easy listening, yang musiknya dapat saya nikmati.
Saya rasa, tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini. Kalau memang sang vokalis itu terbukti menjadi pemain dalam video yang menghebohkan itu, baiklah. Saya juga tidak akan menyangkalnya lagi. Namun, ada cara yang lebih baik bagi kita untuk menyikapi kasus ini, kan?
Dan bagaimanapun, sekali lagi dia telah menjadi inspirasi saya, kali ini untuk tugas makalah. Tetaplah bersinar, wahai vokalis :)

*Juni 2010, ditulis ketika kasus-nya mulai ramai dibicarakan -RY

0 Comments:

Post a Comment