Wednesday, February 24, 2016

Cerita Putri Pena: Diarium

Lagi-lagi, warga Kerajaan Tulis dibuat sibuk. Tidak seluruhnya, hanya para Pangeran dan Putri tepatnya.
Sejak dua minggu yang lalu, sang Raja mengumumkan ingin membuat sesuatu yang bisa menjadi penyampai informasi dari kerajaan kepada rakyat. Selama ini, pemberian informasi hanya melalui Paman Menteri Komunikasi yang disampaikan langsung kepada rakyat setelah mereka dikumpulkan di lapangan timur kerajaan. Cara tersebut dinilai sudah tidak efektif lagi karena semakin lama semakin sedikit rakyat yang hadir. 
Berdasarkan saran Paman Menteri Komunikasi dan menteri-menteri lainnya, sang Raja setuju untuk membuat sebuah media bernama Diarium. Diarium ini nantinya akan berisi berita-berita penting tentang Kerajaan Tulis dan sekitarnya. 
Para Pangeran dan Putri di Kerajaan Tulis mendapat kehormatan untuk mengisi berita di Diarium. Dengan kehormatan tersebut, kami harus bekerja ekstra keras untuk menghasilkan berita-berita terbaik.
Pada awalnya, proses menuju kelahiran Diarium ini berjalan menyenangkan. Kami bisa mengenal banyak orang penting di Kerajaan Tulis selain yang tinggal di lingkungan istana. Kami juga diperbolehkan mencari berita di luar Kerajaan Tulis. Banyak pengalaman baru yang kami dapat.
Namun, ternyata semua itu harus dibayar mahal dengan sesuatu bernama kebersamaan. 
Ya, sejak sang Raja mengumumkan rencana pembuatan Diarium ini, kami para Pangeran dan Putri Kerajaan Tulis, mendadak menjadi orang sibuk. Jika bertemu, hanya sempat bertegur sapa singkat atau hanya melempar senyum. Semua seolah sibuk dengan dunianya sendiri.
Wahai para Pangeran dan Putri, bagaimana kabar kalian hari ini? Sehatkah? Sesungguhnya, aku rindu berkumpul bersama kalian lagi. Berbincang hangat atau tertawa penuh keakraban bersama. Sekedar duduk di taman belakang istana atau menjelajah Hutan Hijau tanpa lelah. 
Apakah kalian juga sedang merindukan hal yang sama?

0 Comments:

Post a Comment