Monday, July 31, 2017

Sunday, July 30, 2017

Tentang Memaafkan dan Melupakan

Pada suatu acara (sebut saja 'arisan') yang bertabur bocah, dua anak laki-laki terlibat perebutan mainan. Keduanya masib balita, mungkin sekitar 2 tahunan atau kurang. Belum bisa jelas bicara dan banyak berkata-kata.

Dua anak laki-laki ini, kita sebut saja dedek A dan dedek B. Mereka memperebutkan sebuah mobil mainan yang entah milik siapa. Mungkin punyanya dedek B, karena arisannya di rumahnya. 

Rebutan yang awalnya 'hanya' tarik-tarikan mobil mainan, meningkat menjadi dedek A memukul dedek B. Keduanya sama-sama kaget dan hampir menangis. Dedek B langsung melepaskan tangannya dari mobil yang diperebutkan dan terdiam. Dalam hitungan detik mungkin dia udah cirambay dan membuat suasana arisan makin 'ramai'.

Untuk mencegah hal itu terjadi, ibu masing-masing dedek langsung bertindak. Ibu dedek A menyuruh sang anak meminta maaf dan meminjamkan mobilnya ke dedek B. Ibu dedek B membesarkan hati anaknya dan menyuruh sang anak bermain mainan lain. 

Alih-alih memperhatikan cara mengasuh anak, adegan selanjutnya berlangsung unyu. Dedek A mengulurkan tangan, tanda meminta maaf kepada dedek B. Dedek B yang masih gengsi (atau sakit kena pukul? :'( ) diam, tidak mau melihat apalagi menerima uluran tangan itu. Ibu dedek B membujuk agar anaknya menerima permintaan maaf itu. Begitu juga ibu dedek A, mengarahkan sang anak untuk memberikan mobil-mobilannya sebagai tanda keseriusan meminta maaf.

Akhirnya dedek B luluh. Uluran tangan diterima, begitu juga dengan mobil-mobilannya. Bonusnya, dedek A mencium kening dedek B yang tadi sempat kena pukul. Walaupun nggak langsung main bersama, keduanya kembali asik dengan mainan masing-masing. Lupa dengan pertengkaran tadi. Para ibu mengapresiasi kejadian tadi dan memuji kedua dedek yang bisa sama-sama 'legowo'.

Kalau hidup sesimpel pemandangan tadi, mungkin semua terasa lebih mudah. Berantem sebentar, cepet baikannya. Yang satu cepat meminta maaf, yang satu lagi cepat memaafkan. Lupa sudah dengan penyebab atau bahkan rasa sakitnya setelah dikeplak. Main bareng lagi, ketawa bareng lagi. Indahnya menjadi anak kecil yang sudah memberikan pelajaran sederhana itu.

Nggak lama setelah 'perdamaian' dedek A dan dedek B, ada kejadian baru. Kali ini, dedek A rebutan dengan dedek C, anak perempuan seumurannya yang juga tertarik dengan mainan truk. Tanpa pikir panjang, dedek A kembali melayangkan keplakan singkat yang langsung membuat dedek C menangis. 

Ibu dedek A kembali memerintahkan hal yang sama kepada anaknya. Sementara, ibu dedek C menenangkan anaknya sambil membujuk sang anak untuk bermain boneka aja. Tak lama, dedek A akhirnya mendekati dedek C untuk meminta maaf. Mengulurkan tangan dan memberikan truk mainan. Plus, mencium kening dedek C untuk meredakan tangisnya.

Bukannya berhenti, tangis dedek C malah semakin keras. Entah karena masih sakit dikeplak, atau 'sakit' karena nggak berhasil mendapatkan yang diinginkan :__)). Butuh waktu agak lama sampai akhirnya dia berhenti menangis dan hanya memegang truk tanpa memainkannya.

Simpulan awal tentang anak-kecil-cepat-meminta maaf-dan-memaafkan pun berubah. Melihat situasi kedua tadi, mungkinkah anak perempuan pada dasarnya memang sulit memaafkan apalagi melupakan? Kalau kata teman saya malah, "Perempuan nggak suka main-main apalagi dimainin." :___)))

Semoga semakin besar akan semakin sadar, tidak ada salahnya meminta maaf duluan dan lebih berbesar hati memaafkan duluan. Kalaupun kebiasaan itu belum bisa mewujudkan perdamaian dunia, minimal bisa mewujudkan kedamaian bagi diri sendiri di tengah kehidupan yang semakin random.

Source: Pinterest

Tuesday, July 4, 2017

7 Rekomendasi Vendor Pernikahan ala #RYLNGStory

Belum ada genap setahun, saya pernah posting mengenai kesiapan meraih resolusi ketiga. Pada tulisan itu, kesiapannya memang lebih dari segi mental. Ada 14 pertanyaan yang bisa mengindikasikan apakah si penjawab sebenarnya sudah siap menikah atau belum. Dan si penjawab yang sok iye itu dengan pedenya menjawab di blog padahal saat itu belum ada bayangan jelas tentang resolusi ketiganya :)).

Setelah kemantapan hati itu ada, rupanya segala hal menuju terlaksananya acara sakral itu juga perlu disiapkan dengan matang. Nggak sekadar aspek yang besar seperti tempat, dekor, baju (dan seragam), dan katering ternyata, melainkan banyak sekali printilan yang perlu dimatangkan.

Sederhananya, acara sakral ini melibatkan dua pihak. Yang tidak kecil ternyata, besar sekali. Maka, membuatnya pun perlu melihat dari berbagai sisi, termasukn
mempertimbangkan kenyamanan keluarga besar dan tamu yang akan datang.

Berbicara mengenai pernikahan, kata pertama yang terlintas di benak saya saat itu adalah 'rustic'. Klasik, timeless. Natural. Sederhana. Berkesan. Beda. Belakangan setelah browsing sana-sini, ternyata tema rustic sepertinya memang cukup banyak digemari para calon manten. Hehe.

Setelah tema pernikahan rustic disetujui juga oleh Mas LNG, detil terkait tema itu langsung dicari. Pilih, pilih, lucu, suka, harga nggak masuk budget, menjadi tahapan selanjutnya. Memilih segala sesuatu untuk acara sakral ini memang perlu pertimbangan matang karena bagi saya ini akan menjadi acara yang diselenggarakan sekali seumur hidup. Namun harus memilih dengan rasional juga dan melihat 'asas manfaat'nya, mengingat setelah menikah pasti bakal banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi.

Referensi utama saya mencari hal-hal terkait tema rustic ini adalah Pinterest dan Instagram. Tinggal masukkan hashtag atau keyword yang dicari, dan voila! Keluarlah beragam referensi yang bikin nggak sabar pengen segera menikah :___)))).

Pinterest lebih diperuntukkan mencari konsep, sedangkan Instagram untuk mencari mereka yang bisa mewujudkannya. Misalnya begini. Saya mencari referensi dekor atau undangan tema rustic di Pinterest, lalu mencari vendor yang kira-kira bisa mewujudkannya. Walaupun hasilnya nggak mirip-mirip banget, ya lumayanlah suka hehe.

Jadi, tujuan tulisan ini apa? :))

Betul, memberi referensi atau rekomendasi vendor yang kemarin berjasa membantu terwujudnya acara sakral itu. Sebagian ditemukan di dunia maya, tapi nggak sedikit juga yang ditemukan di dunia nyata.

Maka, kalau kamu kurang lebih mirip saya, suka sesuatu yang lain daripada yang lain tapi bagus dan unik, menyiapkan acara dari jarak jauh, lokasi acara ada di kota kecil yang belum banyak referensi vendor wedding, semoga tulisan ini bisa cukup membantu :)

1. Bahman
Vendor yang satu ini ada di Sumedang, kota tempat acara dilangsungkan. Konon jasanya udah terkenal bagus dan ternyata keluarga saya beberapa kali bekerja sama untuk acara nikahan sodara dan khitanan.

Sebagai vendor senior yang sudah punya nama, jasa yang disediakan Bahman lengkap. Kemarin saya memakai tenda, dekorasi, katering, make up (pengantin dan keluarga), seragam keluarga dan penerima tamu, plus mobil pengantin.

Tenda, dekor, dan make up untuk saya disiapkan mulai dari acara pengajian. Meski dekor dan make upnya nggak seperti referensi dari Pinterest maupun Instagram, hasilnya cukup memuaskan dan banyak tamu yang suka. Ohya, kateringnya juga enak terutama jus jambunya yang menggunakan buah asli! Sayang saya nggak terlalu sempet mencicipi sebagian besar hidangannya :))

2. Enan Dharsita
Ini bukan vendor sih, lebih tepatnya sosok orang yang memiliki beberapa koneksi vendor pengisi acara. Kang Enan sendiri berprofesi sebagai MC dan jasanya sudah terkenal di kalangan tokoh masyarakat Bogor dan sekitarnya. Meskipun kiprahnya di sana, Kang Enan ternyata sesama wargi Sukatali (desa nenek, tempat acara) dan masih ada hubungan keluarga. Cincaylah untuk book beliau di tengah kepadatan jadwalnya :))).

Selain jasa MC Formal - Sunda mulai dari pengajian sampai resepsi, Kang Enan juga membawa 'tim hore' berupa dokumentasi foto dan video (pake drone!), pengisi acara, dan beberapa orang WO-nya yang memastikan semua acara berjalan tepat waktu.

Btw, kami nggak pakai WO khusus untuk acara sakral ini. Semua rangkaian acara Alhamdulillah dibantu oleh keluarga kedua belah pihak. Pengisi acara yang disiapkan Kang Enan juga termasuk 'prosesi' pengajian, siraman, dan adat Sunda sebelum memulai resepsi. Sesuai idaman :')

3. Aksa Bride
Inilah vendor yang ditemukan di IG berkat keukeuhnya ingin membuat undangan dengan konsep yang unik dan beda. Di antara konsep undangan rustic yang bertebaran, vendor dari Jogya ini bisa membuat undangan yang sekaligus berfungsi sebagai pembatas buku. Desain dan ilustrasinya lucu. Mereka juga cukup kooperatif melayani permintaan (baca: revisian) dari saya dan Mas LNG sebelum akhirnya undangan siap cetak dan disebarkan. Maklum, di sini terbiasa dengan urusan cetak mencetak, jadi segala tahapan prosesnya mulai dari konsep awal, desain, draft, sampai dummy perlu dicek quality controlnya supaya hasil akhirnya sesuai harapan.

4. Amethyst
Ini vendor untuk menyewa baju pengantin di Sumedang. Perihal baju pengantin ini awalnya sempat ada beberapa wacana, di antaranya cukup mengenakan satu baju sepanjang acara dan ingin jahit sendiri.

Sebelum menemukan butik mini ini, saya sebenarnya sangat tertarik dengan salah satu baju kebaya-modern-muslim-Sunda hasil berburu di IG. Nggak paham detil bahan dan printilannya, yang jelas model dan tampilan kebaya itu terlihat elegan. Saat mengontak penjahitnya, ternyata kebaya itu bukan disewa, melainkan dibuat khusus untuk kliennya. Saya juga disarankan untuk kontak langsung ke kliennya aja kalo berminat tapi gengsi lah ya. Dan takut ga muat sih hehehe.

Penemuan butik Amethyst ini berkat rekomensasi teteh make up-nya Bahman. Pada kunjungan pertama, di butik terpajang satu set kebaya modern dengam model yang cantik dan warna yang sesuai tema. Langsung deh jatuh hati dan memutuskan untuk menyewanya dengan sedikit perombakan ukuran! Untungnya saat fitting sekali-kalinya, baju pengantin prianya pas sekali di Mas LNG sehingga nggak perlu ada yang diubah. Kalo udah jodoh mah gitu ya :')

5. Dedy Pangjaitan
Sepertinya ini tukang jahit terbaik dan terefisien yang pernah saya temukan. Terletak di seberang jalan desa, Dedy Pangjaitan dipercayakan menjahit kebaya akad saya plus baju-baju Ibu dan para Ua. Mau tahu ongkos jahitnya berapa?
10%nya biaya semesteran jaman kuliah, Sodara-sodara! Murah kan? :____))) Tapi jangan salah, hasilnya nggak kalah rapi dan cantik seperti karya penjahit yang mematok harga lebih mahal.

6. Alifa Craft
Sesuai namanya, vendor hasil nemu di IG ini menyediakan beragam pilihan souvenir jadi. Pada awalnya souvenir mau yang agak rustic sih.. tapi mengingat fungsi juga penting, maka pilihan jatuh pada kipas bali warna-warni. Sebenarnya kalau search di IG, banyak vendor yang menyediakan souvenir serupa. Bedanya, Alifa Craft ini menawarkan harga yang bersahabat plus bebas ongkir untuk pengiriman ke seluruh area di Jawa! (saat itu sih..nggak tau ya kalau kebijakannya sudah berubah)

7. Tote Souve
Souvenir rustic ala-ala akhirnya bisa terwujud di acara unduh mantu di Kediri. Gelas enamel diameter 6 cm warna putih dengan desain yang bisa custom. Vendor ini dipilih karena saat itu, di tengah pencarian dadakan dan kelangkaan barangnya, hanya dia yang bisa menjamin ketersediaan gelas enamel warna putih polos. Mas LNG dan saya memang keukeuh ingin gelas enamel yang putih polos supaya kalau diberi desain custom kesannya lebih elegan dan bersih hehe.

Sebenarnya masih banyak lagi printilan dalam menyiapkan acara pernikahan dan rekomendasi vendor. Supaya nggak ribet sendiri, cobalah buat check list kebutuhannya sehingga nggak ada yang kelupaan di hari-hari terakhir. Pastikan juga segala pilihan sesuai budget dan tetap berkualitas. Jangan terlalu memaksakan, karena perjalanan ke depan masih memerlukan bekal jangka panjang. Belajar dari pengalaman saya, cobalah juga melihat potensi daerahnya dulu dalam mencari vendor-vendor pernikahan. Walau di kota kecil, ternyata ada kok para penyedia jasa yang bisa membantu kita mewujudkan pernikahan impian.

Jadi, udah beneran siap? Good luck! ;)