Monday, August 8, 2016

How You Met Your Partner?

Mendapat berita rencana dan undangan pernikahan secara bertubi-tubi dalam waktu dekat belakangan ini, sejujurnya membuat saya kembali sering memikirkan mengenai 'resolusi ketiga'. Salah satu goal & objective individu yang sampai saat ini progressnya masih gitu-gitu aja karena kadang juga masih bingung sendiri: mau mulai dari mana?

Beberapa orang yang saya tanya pendapatnya memberikan jawaban yang kurang memuaskan. Begitupun dari artikel-artikel tentang relationship, rasanya kok belum ada yang pas untuk diterapkan hehe. Akhirnya, saya memilih belajar dari pengalaman orang-orang. Menjadi sering bertanya, "Dulu ketemunya gimana?" kepada mereka yang sudah (mungkin merasa?) berhasil menemukan 'the right one'.

Salah satu teman saya yang akan menikah bulan depan bertemu dengan calon suaminya ketika sedang menyeberang jalan dari tempat tinggal ke kantor (iya, jarak kantornya sedekat itu memang hehehe). Si calon suami pernah melintas di jalanan itu sambil senyum, teman saya yang sedang berjalan bersama beberapa orang lainnya melihat, teman saya ini kebetulan juga suka tapi nggak mau geer si masnya tadi senyum untuk siapa. Dia juga mengaku beberapa kali melihat si mas itu melintas dekat kantornya, tapi masih belum tahu siapa dia.

Singkat cerita pada suatu hari, teman sekantornya merencanakan blind date untuk dia. Dan Semesta pun bekerja, pasangan blind datenya adalah si mas mas yang pernah melintas di jalan depan kantornya itu sambil senyum! Surprisenya lagi, sebenarnya mereka sudah pernah, bahkan sering bertemu di masa awal bekerja alias probation. Sayang, pada saat itu keduanya belum ada 'rasa'. Setelah blind date itu, keduanya jadi aktif berkomunikasi, jalan bareng, menjalin hubungan, dan pada akhirnya berani memutuskan akan hidup bersama. Rentang waktu dari blind date sampai mereka (akan) menikah adalah satu tahun.

Orang kedua yang saya kepo cerita 'pertemuan pertama'nya kebetulan adalah kakek jauh saya. Dengan semangatnya, baru-baru ini dia menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan hati sang nenek (beserta keluarga terutama ayahnya! :)) ) selama setahun lebih.

Bagaimana dia bertemu sang nenek? Suatu hari, sang kakek berada di bengkel temannya untuk memperbaiki kendaraannya. Saat menunggu, melintaslah sang nenek keluar dari rumahnya yang memang dekat bengkel itu. Kakek ini penasaran dan berusaha mencari informasi dari temannya. Dengan menyebutkan ciri-ciri sang nenek, temannya memberi petunjuk bahwa gadis idamannya selalu pergi tarawih di masjid bersama keluarganya lewat jalan yang sama. Sang kakek pun mencegatnya. Mereka berkenalan, jalan bareng, dan akhirnya sang kakek berani melamar pujaan hatinya, membentuk keluarga bahagia sampai saat ini :').

Cerita yang agak-agak mirip FTV juga ada. Pelakunya adalah pejuang LDR yang sudah menjalin hubungan selama enam tahun lebih dengan pacarnya. Memasuki tahun ketujuh, teman saya ini (cewe) baru tahu bahwa dia punya sepupu jauh (sekali) yang tinggal di kota yang sama dengannya. Awalnya mereka sering bertemu sebagai saudara. Selang seminggu, entah apa yang Semesta rencanakan, perasaan itu berubah. Teman saya memutuskan menjalin hubungan yang lebih serius dengan orang yang baru dikenalnya selama seminggu dan rela melepaskan orang yang sudah bertahun-tahun 'menemaninya'. Satu caturwulan kemudian (hayooo berapa lama? :)) ), keduanya memutuskan untuk menikah dan tentu saja sudah mendapat restu keluarga masing-masing. 

Lain lagi cerita salah satu sahabat yang baru-baru ini menikah. Suaminya dulu adalah salah satu senior sekaligus tutornya untuk persiapan lomba yang dia ikuti di kampus. Cerita mereka semacam perpaduan antara 'right man in the right time' yang berpadu dengan pepatah klasik 'witing tresno jalaran saka kulina'. Sahabat saya abis patah hati, dia mengobatinya dengan ikut lomba di kampus, ternyata tutornya memang sebenarnya sudah menyimpan rasa kepada dia, dan kesempatan untuk mengungkapkan itu akhirnya ada.

And theeeen...they live happilyyyy....~~

Sejauh pengamatan saya, ternyata sebenarnya sosok 'the right one' itu kadang nggak jauh dari kita. Sudah dekat. Sedekat pernah berada di circle yang sama. Sedekat tinggal di wilayah yang sama. Sedekat memiliki banyak kesamaan lainnya.

Lalu kalau ternyata sudah dekat, harus bagaimana?

Kalau kamu mengalami atau punya cerita yang unik tentang "Dulu ketemunya gimana?", share juga doong :)

2 comments:

  1. Hai Kak Reta,
    Aku suka blogwalking dan nemu blog kak Reta :)
    Suka deh sama tulisan yang ini. Bener banget konsep jodoh itu unik, yang baru bertemu pun mudah memutuskan untuk menikah hehe sepertinya kalo emang jodoh, jalannya seperti dipermudah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Putri,

      Terima kasih ya udah mampir ke blogku dan tulisan ini hehehe. InsyaAllah kalau kita siap, akan dipertemukan juga sama yang terbaik untuk kita :)

      Semangaaat! Dan ikhlaskan! Dan optimistis! hahahaha

      Delete