“Aku memiliki dua penawaran untukmu,” kata Panglima Pasukan Pertahanan dengan suara rendah. Sore itu, kami sedang berada di Ruang Pertemuan. Sang Raja mengundang para panglima dan beberapa prajurit membicarakan strategi memakmurkan negeri.
“Dua penawaran? Untukku?” Aku masih belum menangkap arah pembicaraan yang tiba-tiba itu.
“Yang pertama, seorang prajurit yang sepertinya sudah tidak asing bagimu,...
Thursday, April 28, 2016
Wednesday, April 27, 2016
Cerita Putri Pena: Seharusnya
“Seharusnya aku yang ikut pergi bersamamu.”
Di tengah segala badai ujian ini, satu kalimat tersebut terdengar begitu menyejukkan.
‘Seharusnya’. Mungkin kali ini Semesta belum mengijinkan, semoga diberikan pada lain kesempata...
Random Though

Salah satu #misteri yang sampai sekarang bikin penasaran sama jawabannya: gimana ya permainan semacam ini bisa seolah menganalisa kepribadian kita dengan tepat atau minimal mendekati deh?
Misalnya tentang wiki-wikian ini. Agak geli juga sih kalau bayangin bagian 'able to say "I'm fine" with tears...
Tuesday, April 26, 2016
Cerita Putri Pena: Pada Awalnya
“Jadi, apa yang kau ketahui tentang Negeri Energi?”
“Aku? Sejujurnya aku tidak tahu sampai terjadi perang itu yang mengharuskanku menyelamatkan diri.”
“Tidak tahu? Tidakkah kau pernah mendengar sedikitpun tentang negeri indah ini?”
Ia menggeleng.
“Bukankah negeri ini bertetangga dengan kerajaan tempatmu tinggal dulu?”
Ia tersenyum. “Tetapi aku benar-benar tidak tahu apapun. Mendengar namanya...
Cerita Putri Pena: Didengarkan
Selamat datang di Negeri Energi! Sebuah negeri yang selalu mendorong penduduknya melakukan inovasi. Negeri yang menginginkan penduduknya mempelajari hal baru dengan cepat setiap hari. Negeri tempatku berada kini.
Bukan tanpa alasan aku berada di sini. Negeri Energi memiliki nyaris segalanya yang aku inginkan, mungkin juga sebenarnya aku butuhkan. Pembelajaran, kesempatan, kedamaian. Negeri Energi...
Monday, April 25, 2016
Cerita Putri Pena: Menemukan
Dalam perjalananku, aku menemukannya. Ia ada di sana, ketika aku berhenti sejenak. Ia yang pertama menyapa, lalu kami berbagi cerita.
Dalam perjalananku, aku menemukannya. Ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Mungkin, itulah pesonanya.
Dalam perjalananku, aku menemukannya. Rupanya, tujuan kami sama. Sayangnya, arah langkah berbeda.
Akankah kami bertemu lagi di ujung sana? Kalau dari awal...
Sunday, April 24, 2016
Cerita Putri Pena: Pergi
Pada akhirnya, aku memilih pergi. Meninggalkan kehidupanku yang lama. Menjemput mimpi dan harapan baru.
Kau masih ingat ketika Semesta memberiku tiga pilihan? Aku memilih yang pertama. Yang membuatku terpisah dengan apa yang pernah kumiliki. Yang membuatku mengulangi segalanya nyaris dari awal. Menjadi ksatria dan putri serba bisa untuk menghadapi tantangan zaman.
Aku belum bisa memberitahumu keberadaanku....
Saturday, April 23, 2016
Cerita Putri Pena: Jembatan
“Astaga! Aku tidak pernah menyangka ada tempat seindah ini di Negeri Kilau!”
“Desa ini memang sangat jarang mendapat kunjungan. Keberadaannya pun hanya diketahui orang-orang tertentu. Beruntung, Sang Raja saat ini memiliki kepedulian yang sangat tinggi sehingga mau mengunjungi mereka.”
“Betul. Apakah ini kunjungan pertamamu juga, seperti aku?”
“Tidak. Aku cukup sering ke sini. Sekedar mencari...
Friday, April 22, 2016
Cerita Putri Pena: Terima Kasih
Terima kasih, untuk pernah menjadi bagian dari hidupku
Terima kasih, untuk datang, menghilang, kembali, lalu pergi
Terima kasih, untuk mengajarkan dan membuatku menjadi seorang putri yang kuat
Yang sanggup menyelesaikan berbagai permasalahan hidup, dengan atau tanpa seseorang di sisinya
Terima kasih, untuk menunjukkan bahwa tidak semua ksatria mampu bersikap seperti layaknya gelar yang ia sandang
Bahwa...
Thursday, April 21, 2016
Cerita Putri Pena: Kesempatan
“Aku akan memberimu tiga pilihan kesempatan. Maukah kau mengambilnya?”
“Tiga, Semesta? Tetapi mengapa…”
“Tiga kesempatan. Kau mau memilihnya, atau tidak?”
“Baiklah, aku akan mengambilnya. Bisakah aku mendapat petunjuk...
Wednesday, April 20, 2016
Cerita Putri Pena: Serupa, Tapi Tak Sama
Aku melihatnya di gerbang perbatasan Negeri 1000 Dagang. Bersama rombongan kecilnya, ia menunggu untuk melewati pos pemeriksaan. Sesekali ia mengusap tunggangannya. Tampaknya ia sangat menyayangi kuda hitam nan gagah itu.
Ia. Aku tidak tahu namanya. Bahkan tidak tahu siapa dia sebenarnya. Bukan ksatria Negeri 1000 Dagang, kurasa. Karena beberapa kali mengunjungi negeri penuh cerita itu, aku baru...
Yang Ternyata Ada di Dunia Kerja
Tadi pagi, saya berkesempatan melakukan diskusi ringan dengan rekan-rekan kerja. Semacan sharing session lah, dengan topik mengenai dunia kerja.
Salah satu senior saya memberikan pernyataan yang menarik. "Kalau udah kerja itu, aplikasi teori cuma sekitar 20% aja, sisanya kita harus improvisasi." Walau tidak tahu berapa persentase pastinya antara teori dan improvisasi di dunia kerja, saya setuju dengan...
Tuesday, April 19, 2016
Cerita Putri Pena: Pangeran untuk Putri
Hari ini, aku berkuda menuju Hutan Hijau. Ini adalah Hari Bebas-ku, satu hari di mana aku bebas untuk tidak melaksanakan kewajiban sebagai seorang prajurit Negeri Kilau. Setiap tahu nnya, seorang prajurit pasti akan mendapatkan hari ini, sesuai kebijakan Yang Mulia.
Suasana Hutan Hijau masih belum berubah. Syukurlah, setidaknya masih ada hal baik yang bertahan. Pepohonan bertambah rimbun, Sungai...
Monday, April 18, 2016
Cerita Putri Pena: Kebetulan-kebetulan
Pernahkah kau mengalami kebetulan dalam hidupmu? Pasti pernah. Atau kau tidak menganggapnya sebagai kebetulan, melainkan hasil pengaturan Semesta?
Suatu hari, aku pernah memanjatkan doa pada Semesta. Memohon kehidupan baru, ilmu baru, dan kebahagiaan baru. Dan aku berjanji, akan bersabar menunggu mendapatkan semua itu.
Entah doaku sudah terkabul atau belum, tetapi saat ini kehidupanku terasa jauh...
Sunday, April 17, 2016
Cerita Putri Pena: Strategi dari Masa Lalu
“Hari ini kita akan mempelajari strategi baru. Strategi menguasai kawasan tak berpenghuni,” jelas Panglima Strategi setelah kami berkumpul menghadap Sang Raja. Kami yaitu aku, sang Panglima, Prajurit Api, serta Prajurit Angin.
Sebagai negara baru, Negeri Kilau memang masih akan terus memperluas wilayah kekuasaannya. Namun, Sang Raja tidak pernah mengijinkan pasukannya menduduki kawasan yang sudah...
Saturday, April 16, 2016
Cerita Putri Pena: Kesehatan, Lembah Biru, dan Panglima Strategi
Apa kabar? Kuharap kau benar-benar sehat di tengah cuaca yang tidak bersahabat belakangan ini. Ya, angin kencang dan hujan deras kini rutin mendatangi Negeri Kilau, membuatku tidak bisa meninggalkan tempat tidur selama lima hari lebih. Suaraku nyaris hilang, tetapi syukurlah Prajurit Api membawakan ramuan penyembuh tiap hari.
Jadi, sungguh, aku ingin mengetahui kabarmu dan kuharap kau baik-baik...
Friday, April 15, 2016
Cerita Putri Pena: Negeri Tetangga
Selamat pagi! Coba tebak aku berada di mana?
Pagi ini aku menemani sang Raja, Ratu, dan beberapa panglima ke Negeri 1000 Dagang. Iya, kau tidak salah membacanya. Negeri tempat sang Ksatria. Negeri tempatku pernah menjalin kisah bahagia.
Kunjungan kali ini berkaitan dengan strategi pertahanan Negeri Kilau. Konon Raja Negeri 1000 Dagang bersahabat erat dengan Sang Raja dan ia dikenal pandai mengatur...
Cerita Putri Pena: Pelantikan Mereka
“Lama tak jumpa! Bagaimana kabarmu? Sehat? Bahagia?” Sederetan pertanyaan lain langsung menyambutku setibanya di Istana Kerajaan Tulis. Beberapa hari lalu Sang Raja dan Ratu mengundang kami, para Raja dan Ratu Muda mereka, menghadiri pelantikan Raja dan Ratu Muda yang baru. Sama sepertiku dan para sahabat, mereka mengalami pembelajaran yang tidak bisa dibilang ringan. Semoga kelak mereka dapat...
Thursday, April 14, 2016
Cerita Putri Pena: Darurat
“Seluruh Prajurit berkumpul di Ruang Pertemuan Istana! Keadaan Darurat!”
Pengumuman itu memecah kedamaian sore negeri tempat tinggalku. Negeri ini sangat jarang terlibat perang atau konflik dengan negara lain. Lalu, ada keadaan darurat apa sehingga Yang Mulia memanggil para prajuritnya?
Pintu tempat tinggalku diketuk. Prajurit Angin, Prajurit Lembah, serta Prajurit Air sudah menunggu. Tanpa sempat...
Wednesday, April 13, 2016
Cerita Putri Pena: Pesan Prajurit Angin
“Jadi, ini ksatriamu?” tanya Prajurit Angin sore itu. Ia sedang mengunjungi tempat tinggalku, tepat ketika aku baru menyelesaikan satu lukisan sang Ksatria.
“Ya,” jawabku singkat.
“Di mana ia sekarang?” tanyanya lagi. Ia mulai mengingatkanku pada Putri Tutur yang banyak bertanya. Oh ya, di negeri baruku, tidak ada perbedaan untuk calon pangeran dan putri. Kami semua bergelar ‘Prajurit’ dan jika...
Tuesday, April 12, 2016
Cerita Putri Pena: Baru
Hai! Bagaimana kabarmu? Senang sekali aku bisa kembali bercerita kepadamu. Ya, sejak meninggalkan Kerajaan Tulis, hidupku ternyata tetap berjalan seperti biasa, bahkan mungkin lebih sibuk dibandingkan sebelumnya. Ah, kau sempat membaca tulisanku untuk ksatria itu? Iya, semoga ia membaca tulisan singkat itu.
Berbulan-bulan meninggalkan Kerajaan Tulis membuatku mempelajari banyak hal. Salah satunya,...
Monday, April 11, 2016
Cerita Putri Pena: Tidak Tahu
Apa kabar, Ksatria?
Maaf kalau kau merasa terganggu. Sesungguhnya akupun sudah tidak ingin menanyakannya lagi. Tapi, mereka terus bertanya padaku. ‘Bagaimana kabar Sang Ksatria?’ 'Bahagiakah ia dengan jabatannya kini?’ 'Kapan ia akan mengunjungi Kerajaan Tulis?’ 'Hubunganmu masih baik-baik saja dengannya, bukan...
Sunday, April 10, 2016
Cerita Putri Pena: Ya Sudah
Mungkin aku memang banyak meminta, tapi kuusahakan untuk tidak memaksa. Tidak, aku tidak suka itu. Kalau Semesta mengabulkan, syukur akan kuucapkan. Kalau belum atau tidak sama sekali, ya sudah. Aku yakin, Semesta akan menggantinya dengan yang lebih baik.
Kau tidak perlu khawatir. Aku tidak akan mengganggu hidupmu, juga mungkin suasana di sekitarmu. Lakukanlah apa yang menurutmu menjadi kewajibanmu,...
Saturday, April 9, 2016
Cerita Putri Pena: Kepada Mereka
Tulisan kali ini kupersembahkan untuk mereka, orang-orang yang selalu ada di sisimu. Mungkin tidak selalu, tetapi setidaknya lebih sering dibandingkan aku.
Dari mana sebaiknya kita mulai? Oh mungkin ada baiknya aku memperkenalkan diri terlebih dahulu. Namaku Putri Pena dari Kerajaan Tulis. Meskipun kerajaanku cukup jauh dari negara kalian, aku pernah beberapa kali berkunjung ke sana.
Mungkin...
Friday, April 8, 2016
Cerita Putri Pena: Tentang Rasa
Pernahkah kau menyukai seseorang? Begitu menyukainya sehingga ingin selalu bersamanya?
Atau, pernahkah kau tidak menyukai seseorang? Begitu tidak menyukainya sehingga bahkan tidak ingin melihatnya lagi?
Bagaimana jika orang yang kau beri rasa suka sekaligus tidak suka itu adalah orang yang sam...
Cerita Putri Pena: Nasihat Ibu Suri
“Kalau kau meragu, titipkanlah hatimu pada Semesta. Biarkan ia menjaganya untuk kemudian diberikan kepada orang yang tepat. Seseorang yang bisa menjaga perasaanmu, memberikan kasih sayangnya untukmu, dan selalu melindungimu. Sambil menunggu, teruslah memperbaiki dirimu. Jadilah putri yang tangguh, mengasihi sesama, dan selalu ceria. Yakinlah, putri yang terbaik akan mendapatkan pendamping yang baik...
Thursday, April 7, 2016
Cerita Putri Pena: Kehilangan
Halo! Apakah kau masih suka berjalan-jalan di dekat istana dan membaca tulisanku di Diarium? Akhir-akhir ini aku memang tidak menulis, padahal banyak hal yang ingin kutuangkan melalui tulisan.
Beberapa hari lalu, Kerajaan Tulis berkabung. Ibu Suri kami, orang yang kami hormati setelah Sang Raja dan Sang Ratu, pergi meninggalkan kami untuk selamanya. Sang Raja memerintahkan seluruh penduduk menaikkan...
Wednesday, April 6, 2016
Cerita Putri Pena: K
“Kadang, kita tidak bisa mendapat semua keinginan dalam waktu bersamaan. Perlu ada yang dikorbankan, dilepaskan, dihilangkan, apapun itu. Percayalah, dengan usaha keras dan keyakinan kuat, pengorbanan itu tidak sia-sia dibandingkan dengan hasil yang didapat.”
Begitulah salah satu nasihat Sang Ratu yang kuingat hingga kini. Saat itu, ia mengatakannya ketika aku sedang menjalani serangkaian pelatihan...
Tuesday, April 5, 2016
Cerita Putri Pena: Pelantikan
Ksatria Tak Berkuda telah resmi menjadi Menteri Muda bidang Pertahanan Negeri 1000 Dagang! Ya, ia dilantik beberapa hari yang lalu pada sebuah acara yang terbilang meriah. Ada puluhan ksatria lain yang juga dilantik atau mendapat kenaikan pangkat sehingga suasana Negeri 1000 Dagang hari itu penuh suka cita.
Ya, hari itu. Aku ke sana bersama salah satu sahabatku. Sayang, aku tidak melihat prosesi...
Monday, April 4, 2016
Cerita Putri Pena: Sahabat
“Kalau aku berada di posisimu, sepertinya aku tak akan sanggup menghadapinya,” celetuk Putri Maroon.
“Aku pun demikian. Lebih baik aku tinggalkan dan mencari yang lebih baik,” dukung Putri Sastra.
Aku tersenyum kecil mendengarnya. Saat itu, kami sedang menghabiskan waktu bersama di paviliun Putri Maroon. Sudah lama kami tidak bertemu seperti ini, jadi ini adalah salah satu hal yang sangat...
Sunday, April 3, 2016
Cerita Putri Pena: Jamuan
“Sang Raja ingin mengundangmu pada jamuan yang akan kami adakan siang ini di Hutan Hijau. Kuharap kau bisa memenuhinya. Bersiaplah, aku akan menjemputmu satu jam lagi,” tulis sang Ksatria. Sepertinya ia terburu-buru, tulisannya tidak serapi biasanya. Akibatnya, akupun sedikit perlu mencerna isi tulisan tersebut. Sang Raja? Mengundangku? Jamuan di Hutan Hijau?
Tidak ada waktu untuk berpikir terlalu...
Saturday, April 2, 2016
Cerita Putri Pena: Bertemu
Tadi, aku bertemu dengannya. Siapa lagi? Masih perlu kusebutkan?
Dalam pertemuan itu, ia tetap gagah seperti biasa. Bahkan pembawaannya terlihat lebih dewasa dibandingkan terakhir kali kami bertemu. Ia tersenyum menyapaku ketika aku mempersilakannya masuk ke dalam paviliun. Cuaca yang cerah, Ksatria Tak Berkuda, bagaimana mungkin aku tidak bersyuku...
Friday, April 1, 2016
Cerita Putri Pena: Perputaran
Aku tahu, hidup ini seperti roda. Berputar. Tapi sepertinya aku perlu diingatkan, kadang perputaran itu sangat cepat. Siap tidak siap, harus tetap berjalan.
Sungguh, aku ingin sekali berbincang-bincang secara langsung. Dengan… Yah, kau tahulah siapa saja. Di satu sisi aku merasa hidupku berjalan lambat. Tidak ada tugas dari sang Raja (oh ya, selain menyusun kitab jika aku masih ingin melepas gelar...
Subscribe to:
Posts (Atom)