Masih
suka menonton kartun Doraemon? Robot kucing yang datang dari masa depan
ini selalu memiliki peralatan ajaib yang membuat kita ngiler
ingin memilikinya. Salah satu peralatan favorit dari robot penyuka
dorayaki ini adalah Pintu ke Mana Saja. Dengan pintu berwarna pink ini,
penggunanya bisa langsung pergi ke tempat yang dituju begitu memutar
kenopnya.
Mungkin benda seperti Pintu ke Mana Saja akan sulit
diwujudkan keberadaannya di dunia nyata. Namun sebenarnya, kita juga
bisa loh ‘pergi ke mana saja’ tanpa perlu kendaraan dan terjebak
kemacetan! Caranya, dengan membaca buku. Seperti kata pepatah, ‘buku
adalah jendela dunia’. Maka, salah satu cara terbaik mengenal aneka
tempat dan negara lain adalah dengan cara mulai membaca.
Dalam
rangka memperingati Hari Buku Internasional yang dirayakan setiap 23
April, Bandung Review akan memberikan tips membuat perpustakaan pribadi
di rumah. Coba siapkan koleksi bukunya untuk dibuatkan ‘rumah’ baru yang
nyaman!
1. Rancang Konsepnya
Pada
dasarnya, perpustakaan pribadi tidak selalu membutuhkan ruangan khusus.
Sebuah sudut di ruang keluarga atau kamar juga bisa disulap menjadi
tempat menyimpan koleksi buku sekaligus membaca yang nyaman. Idealnya,
ruangan yang dipilih bersifat tenang dan cukup jauh dari suara ramai
sehingga bisa berkonsentrasi saat sedang membaca. Agar semakin
meningkatkan minat baca, perpustakaan pribadi juga bisa dihias dengan
tema tertentu, misalnya diisi pernak-pernik dari jenis buku favorit atau
dicat dengan warna-warna lembut.
2. Penerangan yang Cukup
Karena
indera utama yang akan ‘bekerja’ di perpustakaan pribadi adalah mata,
pastikan perpustakaan pribadi nantinya memiliki penerangan yang cukup.
Cahaya tidak perlu terlalu terang, tetapi bisa membuat mata tidak cepat
lelah saat membaca. Ada baiknya lampu yang digunakan adalah lampu neon,
bukan lampu pijar untuk menghindari pantulan cahaya pada kertas yang
dapat memicu kelelahan mata. Kalau perlu, sediakan lampu portable yang
posisinya bisa disesuaikan dengan tempat untuk membaca.
3. Sirkulasi Udara yang Baik
Selain
penerangan, aspek yang satu ini juga perlu diperhatikan. Sirkulasi
udara yang baik membuat kita nyaman dan betah berlama-lama di
perpustakaan pribadi. Buat suhu ruangan yang tidak terlalu lembab, bisa
dengan menempatkan AC atau beberapa tanaman hias yang tidak terlalu
besar di salah satu sudut perpustakaan pribadi. Dengan demikian, koleksi
buku pun akan lebih awet karena terhindar dari timbulnya jamur.
4. Klasifikasikan Buku
Pengklasifikasian
buku bisa dibuat secara alfabetis berdasarkan judul atau pengarangnya.
Sistem ini akan memudahkan kita mencarinya di lain waktu. Untuk lebih
melindunginya, koleksi buku bisa ditempatkan dalam sebuah lemari dengan
kaca bening. Bila lemari dirasa terlalu besar, sebuah rak dengan
beberapa kotak bisa menjadi pilihan. Dalam satu kotak itu misalnya bisa
diisi satu seri komik atau buku-buku karya satu pengarang tertentu.
Supaya lebih awet, buku-buku sebaiknya diberi sampul plastik terlebih
dahulu sebelum ditata pada rak atau lemari.
5. Membuat Kliping Majalah & Koran
Ini
adalah alternatif untuk melengkapi koleksi perpustakaan pribadi. Kalau
selama ini berlangganan atau rutin membeli majalah dan koran, tidak ada
salahnya dikumpulkan lagi. Siapa tahu suatu saat ada informasi yang
perlu dicari dari majalah atau koran itu.
Buku adalah gudang
ilmu. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula pengetahuan yang
diperoleh. Jangan ragu menjadi kutu buku, banyak membaca itu seru! (RY)
Published on: Bandung Review
0 Comments:
Post a Comment