How’s your weekend?
Biasanya kalau mendapat pertanyaan itu di kelas bahasa Inggris pagi, saya akan menjawabnya ‘nothing special’. Pagi ini, kalau ditanya lagi, jawabannya akan berubah menjadi 'Great!’
Yes, weekend kemarin adalah salah satu mimpi sempurna yang terwujud. Bukan pas weekend sih tepatnya, Jumat (6/6).
Saya berkesempatan menonton konser eksklusif Noah. Gratis. Sejam. Di Jakarta.
Bukan hasil menang kuis, tapi kebetulan salah satu temen yang kerja di promotornya memberikan satu tiket for free. Beneran gratis, nggak ada syarat harus ngetwit atau semacamnya. The power of networking!
Biasanya kalau mendapat pertanyaan itu di kelas bahasa Inggris pagi, saya akan menjawabnya ‘nothing special’. Pagi ini, kalau ditanya lagi, jawabannya akan berubah menjadi 'Great!’
Yes, weekend kemarin adalah salah satu mimpi sempurna yang terwujud. Bukan pas weekend sih tepatnya, Jumat (6/6).
Saya berkesempatan menonton konser eksklusif Noah. Gratis. Sejam. Di Jakarta.
Bukan hasil menang kuis, tapi kebetulan salah satu temen yang kerja di promotornya memberikan satu tiket for free. Beneran gratis, nggak ada syarat harus ngetwit atau semacamnya. The power of networking!
Kebahagiaan ini dilengkapi dengan restu orang tua yang akhirnya ngijinin anaknya ngebolang ke Ibukota. Dan proses ngurus ijinnya nggak pake ribet hehehe. Serius deh, kalau nggak dapet ijin juga nggak akan berani pergi.
Begitu juga dengan 'Mamak’ di kantor yang ternyata ngasih cuti. Sebenernya saya berencana masuk setengah hari aja karena belum setahun kerja, belum ada jatah cuti. Tapi ternyata ada kebijakan baru jadi saya bisa ngambil jatah perdana. Syalalalala~
Konser eksklusif ini sebenernya diadain sama salah satu produk minuman yang mengangkat Noah sebagai ambassadornya. Tempatnya di Hardrock Cafe Pacific Place. Pintu dibuka jam 19.00 dan udah nyampe PP dari jam 14.00-an sebenernya bikin rada sekip. PP bukan mal yang 'ramah’ menurut saya, baik buat keuangan maupun hati.
Setelah Maghrib, saya akhirnya nemu cafenya. Juga ketemu temen yang berbaik hati ngasih tiket itu. Ternyata antrian udah lumayan panjang dan bisa ditebak, didominasi cewek (atau tante-tante).
Sebenernya malam itu saya berencana nonton sama salah satu temen kampus yang sekalian mau ngeliput konsernya. Sayang, dia belum juga dateng dan antrian makin panjang. Jadilah saya ngantri duluan demi mendapat posisi berdiri tepat di depan panggung. Maaf ya, kalau untuk mencapai mimpi, kadang harus berani 'jalan duluan’, hehe.
Sebenernya lagi, perasaan saya udah nggak seantusias dulu. Seneng, tapi biasa aja. Nggak deg-degan. Malah lebih terharu waktu dapet kesempatan liputan single Dara pas Ariel masih di Kebon Waru.
Tapi ternyata waktu akhirnya Ariel cs naik ke panggung, rasa antusias itu kembali ada. Apalagi jaraknya berasa deket banget dan nggak perlu struggle sama kamera-kamera raksasa para pekerja infotainment. Bahagiaaaaa!
Begitu juga dengan 'Mamak’ di kantor yang ternyata ngasih cuti. Sebenernya saya berencana masuk setengah hari aja karena belum setahun kerja, belum ada jatah cuti. Tapi ternyata ada kebijakan baru jadi saya bisa ngambil jatah perdana. Syalalalala~
Konser eksklusif ini sebenernya diadain sama salah satu produk minuman yang mengangkat Noah sebagai ambassadornya. Tempatnya di Hardrock Cafe Pacific Place. Pintu dibuka jam 19.00 dan udah nyampe PP dari jam 14.00-an sebenernya bikin rada sekip. PP bukan mal yang 'ramah’ menurut saya, baik buat keuangan maupun hati.
Setelah Maghrib, saya akhirnya nemu cafenya. Juga ketemu temen yang berbaik hati ngasih tiket itu. Ternyata antrian udah lumayan panjang dan bisa ditebak, didominasi cewek (atau tante-tante).
Sebenernya malam itu saya berencana nonton sama salah satu temen kampus yang sekalian mau ngeliput konsernya. Sayang, dia belum juga dateng dan antrian makin panjang. Jadilah saya ngantri duluan demi mendapat posisi berdiri tepat di depan panggung. Maaf ya, kalau untuk mencapai mimpi, kadang harus berani 'jalan duluan’, hehe.
Sebenernya lagi, perasaan saya udah nggak seantusias dulu. Seneng, tapi biasa aja. Nggak deg-degan. Malah lebih terharu waktu dapet kesempatan liputan single Dara pas Ariel masih di Kebon Waru.
Tapi ternyata waktu akhirnya Ariel cs naik ke panggung, rasa antusias itu kembali ada. Apalagi jaraknya berasa deket banget dan nggak perlu struggle sama kamera-kamera raksasa para pekerja infotainment. Bahagiaaaaa!
Ada sekitar 10 lagu yang mereka mainkan. Kebanyakan dari album terbaru yang saya nggak terlalu hafal judul apalagi liriknya. Kalau dari album pertama & keduanya kan udah sampai khatam urutan lagu di kasetnya :p.
Walaupun nggak membawakan dua lagu kesukaan, malam itu Noah tetep tampil memukau. Beberapa lagu yang bikin saya ikut ngegigs di antaranya Menghapus Jejakmu, Walau Habis Terang, Langit Tak Mendengar, dan Topeng yang juga menjadi lagu penutup.
Walaupun nggak membawakan dua lagu kesukaan, malam itu Noah tetep tampil memukau. Beberapa lagu yang bikin saya ikut ngegigs di antaranya Menghapus Jejakmu, Walau Habis Terang, Langit Tak Mendengar, dan Topeng yang juga menjadi lagu penutup.
Karena ini adalah pengalaman pertama nonton Noah sambil berdiri tepat di depan panggung, saya juga sambil memerhatikan lingkungan sekitar. Tepatnya, beberapa penonton yang cukup ngeganggu kenyamanan.
Salah satu tipe penonton yang bikin pengen ngejitak adalah mbak mbak mungil yang berdiri di belakang saya. Bukan salahku punya badan tinggi~~ . Waktu pertama kali mau ambil gambar, mbak mungil ini menegur saya karena menghalangi pandangannya. Oke, teguran ini bisa diterima dan akhirnya tiap ngambil gambar saya pakai angle dari bawah. Ternyata, mba mungil ini malah 'membalas’ dengan kealayannya. Belum cukup doski memekik tepat di telinga saya (ini yang paling bikin pengen ngejitak), dia juga menyerukan kalimat semacam “Mau dooong jadi handuknyaaaa” waktu Ariel ngelap keringet atau “Ukiiiiii…jambangnya ga nahaaaannnn”. Pelis mbak.
Penonton lain yang juga bikin emosi massa (kalau ini beneran bikin kesel penonton lain :)) ) adalah mbak mbak yang berkesempatan ngasih pertanyaan buat Noah. Bukannya nanya hal penting semacam kapan album baru keluar dll, doski malah menanyakan masalah pribadi Ariel. Situ pekerja infotainment?
Terlepas dari hal-hal yang nggak penting tapi rada ngeselin tadi, konser malam itu luar biasa. Nggak rugi bela-belain dari Bandung sendirian cuma buat nonton. Nggak capek bela-belain berdiri sekitar tiga jam karena sambil diajak nyanyi bareng. Rasanya semua keruwetan pikiran hilang seketika. Otak (sama hati) siap diisi lagi sama hal-hal baru. Bahagiaaaaaaa baaangeeeettttt!
Salah satu tipe penonton yang bikin pengen ngejitak adalah mbak mbak mungil yang berdiri di belakang saya. Bukan salahku punya badan tinggi~~ . Waktu pertama kali mau ambil gambar, mbak mungil ini menegur saya karena menghalangi pandangannya. Oke, teguran ini bisa diterima dan akhirnya tiap ngambil gambar saya pakai angle dari bawah. Ternyata, mba mungil ini malah 'membalas’ dengan kealayannya. Belum cukup doski memekik tepat di telinga saya (ini yang paling bikin pengen ngejitak), dia juga menyerukan kalimat semacam “Mau dooong jadi handuknyaaaa” waktu Ariel ngelap keringet atau “Ukiiiiii…jambangnya ga nahaaaannnn”. Pelis mbak.
Penonton lain yang juga bikin emosi massa (kalau ini beneran bikin kesel penonton lain :)) ) adalah mbak mbak yang berkesempatan ngasih pertanyaan buat Noah. Bukannya nanya hal penting semacam kapan album baru keluar dll, doski malah menanyakan masalah pribadi Ariel. Situ pekerja infotainment?
Terlepas dari hal-hal yang nggak penting tapi rada ngeselin tadi, konser malam itu luar biasa. Nggak rugi bela-belain dari Bandung sendirian cuma buat nonton. Nggak capek bela-belain berdiri sekitar tiga jam karena sambil diajak nyanyi bareng. Rasanya semua keruwetan pikiran hilang seketika. Otak (sama hati) siap diisi lagi sama hal-hal baru. Bahagiaaaaaaa baaangeeeettttt!
*pertama kali dipublikasikan di Tumblr pada Juni 2014. Diposting ulang untuk #KonserTerbaikGue Writing Competition.
0 Comments:
Post a Comment