Setengah tahun vakum nge-blog, sekarang tiba-tiba membuat
year in review aja! Hehehe.
Sebelum menulis ini, saya sempat flashback membaca tulisan serupa di tahun 2020. Setelah banyak drama, Alhamdulillah di 2021 kehidupan lebih membaik dan cerah ceria walau terkadang ada sandungannya juga.
Dan, inilah perjalanan 2021 versi saya.
1. 'Inovasi' Ala-ala
Tahun 2021 masih diwarnai dengan virus Covid-19 yang trendingnya naik turun. Biasanya sih, kalau dekat musim liburan terus naik. Tapi, thanks to corona lagi, di tahun ini saya punya kesempatan membuat beberapa project sederhana yang berkaitan sama pekerjaan.
Project pertama adalah 'Jastip Tojas'. Sesuai namanya, project ini memungkinkan warga komplek untuk nitip belanja di minimarket kesayangan kami semua. Jastip Tojas lahir dari situasi pandemi yang saat itu mengharuskan banyak orang isoman (isolasi mandiri) atau karaman (karantina mandiri) dan nggak bisa berbelanja kebutuhannya. Plus, komplek dalam keadaan 'keterbatasan akses' sehingga kurir dari luar nggak bisa masuk dengan leluasa.
Sebagai orang yang nggak mau ribet, project ini nggak melibatkan banyak orang. Awalnya hanya ada 1 orang sebagai admin dan yang merekap pembayaran, dan 2 orang sebagai kurir. Mereka semua anak magang. Setelah dedek dedek itu selesai masa magangnya (tapi pandeminya ga selesai-selesai), saya diminta tetap melanjutkan project ini. Akhirnya saya mengajak satu mitra kerja yang bisa diajak kerja sama. Dia berperan sebagai kurir (termasuk angkat-angkat galon ke rumah :)) ) dan saya menjalankan sisanya.
Project ini pernah saya presentasikan di tugas akhir mata kuliah Business Leadership. Mungkin, project sederhana yang berdampak cukup luar biasa ini jugalah yang membantu saya mendapatkan predikat 'Best Achievement' di mata kuliah tersebut.
Project kedua, Sedekah Sampah. Targetnya masih di dalam komplek dan latar belakangnya juga masih terkait kerjaan. Dari project kedua ini, lahirlah mini project lainnya yang ternyata seru juga dan akan saya ceritakan di lain kesempatan: RT Darling! Challenge dan Declutter Yuk! Bontang.
|
RT Darling! Challenge
|
2. Skills Level: Up!
Sejujurnya, di tahun 2021 saya sempat merasa stuck. Mungkin lelah dengan kondisi pandemi juga ya. Semacam, mau marah tapi ngutruk ke siapa. Bosan juga dengan beberapa hal karena setiap tahun harus menghadapi sesuatu yang sama.
Di tengah kejenuhan dengan segala penyebabnya, saya tersadar tahun ini harus bangkit. Harus meningkatkan kompetensi diri meski nggak ada yang men-sponsori.
Jadi, di tahun 2021 akhirnya saya bisa mengikuti Sertifikasi Strategic PR dari salah satu lembaga sertifikasi yang sudah memiliki lisensi BNSP. Mumpung masih pandemi, bisa sertifikasi sambil duduk manis di Bontang ya kaaan~
|
Pilihan kompetensi untuk sertifikasi
|
Selain itu, saya juga sempat ikut kursus gratis dari Google tentang Digital Marketing. Ini ada e-certificatenya juga btw, tapi saya masih belum lolos passing grade hahaha. Buat yang mau belajar digital marketing dari basic, bagus loh itu materinya. Belajar teori dan sambil dikasih kuis di akhir setiap materi.
Masih banyak lagi webinar, seminar, apapun lah metode pembelajaran online yang saya ikuti sepanjang 2021. Sebagian besarnya memang masih terkait dengan CSR sih, tapi alhamdulillah banyak berkahnya.
Oh iya, sepanjang 2021 ini, saya juga dipercaya mengisi in house training tentang public speaking dan menjadi narasumber public training perusahaan untuk topik CSR & PROPER. Buat saya, kedua kesempatan ini juga sekaligus mengasah skill saya di bidang lain: public speaking.
3. Cvd Attacked!
Yhaaa sebagaimana jutaan manusia lain, akhirnya si virus rese ini menyerang saya. Kayaknya ini pas gelombang kedua ya, tapi saya kena pas trennya mulai turun. Jadi, alhamdulillah dapat kamar karantina di apate.
Saya memilih karantina di apate karena (alhamdulillahnya lagi) anak yang besar dan salah satu ART dinyatakan negatif PCR. Sisanya, positif ðĪŠ. Ke-positif-an saya ini juga menjadi pemecah rekor karena di departemen saya akhirnya ada yang kena hahaha. Jangan tanya dapet dari mana, saya juga nggak tau. Malah awalnya denial ngerasa ngedrop karena emang lagi PMS pun.
Kesempatan 'staycation' selama hampir tiga minggu ini cukup berpengaruh pada beberapa hal dalam hidup saya. Jadi ingat untuk lebih bersyukur lagi pastinya. Bersyukur masih diberi kekuatan dan pertolongan dari banyak pihak untuk menjalani masa perawatan.
4. Pindah
Menjelang akhir 2021, saya dan suami memutuskan untuk pindah ke rumah dinas yang baru. Dengan ukuran yang lebih luas, kami berharap anak-anak bisa lebih mengeksplor lingkungan sekitarnya.
Sebenarnya, kesempatan untuk pindah sudah ada sekitar 2 atau 3 kali. Yang sebelum-sebelumnya, nggak mau pindah karena belum siap aja. Terutama bagi saya secara mental. Selain hoream riweuh pindahan, rumah lama itu adalah saksi saya bertumbuh di Bontang. Mulai dari masa-masa sendiri, sampai sekarang punya bernyit dua :').
Rupanya, Semesta mendukung keputusan pindah rumah saya ini. Saking mendukungnya, kerjaan saya pun (di)pindah ke bagian yang mengurusi fasilitas di perumahan dinas pekerja :__))).
A whole new world, banget. Saya, yang selama ini takut kalau mendapat posisi di luar kemampuan, seperti dipaksa keluar dari zona nyaman. Ya yang sebelumnya ini nggak nyaman banget gimana juga sih pada awalnya, tapi seenggaknya transisinya smooth lah hahaha.
Yang ini, bener-bener jauh. Secara latar belakang akademis, nonakademis, maupun tanggung jawabnya. Gimana coba, saya yang backgroundnya komunikasi terus harus menilai apakah rumah yang sudah diperbaiki itu dicatnya benar-benar dua kali atau sekali aja? Yang sebelumnya lagi semangat menyelami dunia PR (Public Relations), tiba-tiba dihadapkan sama aneka tools dan material yang saya pun nggak paham fungsi dan bedanya :)))). Biasa diminta me-review tulisan atau video, sekarang diminta memutuskan apakah alat elektronik yang rusak perlu diperbaiki atau diganti aja.
|
Biasa ngecek EYDnya tulisan udah bener atau belum, sekarang ngecek tanaman yang ditanam udah tumbuh segimana :')
|
Pada akhirnya, kepindahan ini terutama yang di kerjaan, disikapi dengan santai dan tetap berusaha memberikan yang terbaik. Ada kerjaan yang nggak bisa bener? Yaudah, coba lagi. Ada subordinate yang susah diatur? Yaudah coba ingetin. Sekali, dua kali nggak mempan, bye!
Itulah catatan perjalanan di 2021. Lebih rame dibandingkan tahun sebelumnya yang monoton banget dan lebih menantang. Terima kasih untuk semua support dan relasi yang baik selama tahun lalu! Semoga 2022 bisa lebih banyak menciptakan kebaikan dan kenangan indah ð.