Halooo Ibu! Welcome to the new world! The world of joy, happiness, struggle, dan harus banyak banyak banyak sabar!
Tiga bulan pertama menjadi seorang Ibu ternyata jauh lebih struggle dibandingkan tiga bulan masa percobaan pekerja baru. Banyak pelajaran baru untuk memahami seorang 'manusia' yang nggak pernah terpikirkan sebelumnya.
Kalau masa percobaan kerja kita bisa menganalisis apa yang salah dan gimana mengatasinya, masa-masa awal memiliki anak terkadang sulit dipahami dan nggak melulu sesuai teori. Pada satu hari sang anak bisa tidur nyenyak di stroller, besoknya sama sekali nggak mau ditidurin di stroller, kasur atau di manapun, maunya digendong. Di hari lain menyusuinya tiap 2 - 3 jam, ada satu hari di mana sang anak rasanya harus disusui terus karena nggak kenyang-kenyang. Ada satu periode sang anak bisa tidur nyenyak semalaman, periode berikutnya tiap malam sang anak menangis tanpa sebab dan entah apa yang harus dilakukan untuk segera menenangkannya.
Durasi tidur malam sang anak adalah salah satu tantangan paling menguji kesabaran. Belakangan ini, Kanaya lagi susah tidur nyenyak di malam hari entah kenapa. Disusui sudah, popok diganti kalau basah sudah, diajak main sudah, tetaaaap aja matanya 'on'. Parahnya kalau sudah menangis, tangisannya menyayat hati. Nggak pake intro suara melemah dulu, langsung ke nada tinggi seolah abis diapain gitu :')).
Keadaan mirip seperti ini pernah terjadi di masa growth sprut-nya. Bedanya, saat itu dia masih mau menyusu. Atau setidaknya, menempelkan mulutnya untuk menyusu. Kali ini tidak. Terkadang dia menolak.
Ibu yang nggak pinter-pinter ini pun gugling sana-sini mencari berbagai kemungkinan penyebab. Kebanyakan tidur pagi/siang? Nggak juga karena di pagi-siang pun sulit ditidurkan. Kolik? Sepertinya juga bukan karena setiap abis menyusu Kanaya bisa sendawa, perutnya nggak kembung, dan saat menangis badannya nggak melengkung.
Akhirnya, sampailah saya pada satu kemungkinan: Fase Wonder Week. Fase ini menggambarkan periode perkembangan bayi yang meningkat tajam. Mau pinter sesuatu, kalau bahasa orang tua mah.
Jika dihitung manual dari hari kelahirannya, wajar kalau Kanaya memasuki Wonder Week ini. Tepatnya, di fase 'events', belajar mengenali sebab akibat yang sederhana. Penasaran lebih lanjut mengenai pertumbuhannya, saya pun 'bertemu' aplikasi yang bisa membantu menerjemahkan fase menakjubkan ini: The Wonder Weeks App.
Gambar bayinya gemaas! |
The Wonder Weeks adalah aplikasi mobile yang memuat berbagai infomasi mengenai fase wonder week sang anak. Data disajikan dalam bentuk chart dan disertai penjelasan untuk setiap fasenya.
Kalau sang anak sedang memasuki suatu fase, orang tua akan mendapat gambaran mengenai apa yang sedang dialami sang anak, kemampuan barunya, pertanda yang ditunjukannya, dan hal-hal yang bisa dilakukan orang tua untuk menunjang tumbuh kembangnya tersebut.
Untuk memulai penggunaan aplikasi ini, kita harus download dulu di ponsel. Kalau di Google Play, harganya Rp41.000,00 (note: ada blogger lain yang bilang, bisa juga akses via websitenya kalau mau gratis. Tapi ribet sih menurut saya kalau harus bolak-balik buka website hehe). Setelah itu, kita diminta memasukkan data anak: Nama, jenis kelamin, dan due date. Kenapa due date dan bukan tanggal lahirnya? Karena ternyata, perkembangan mental sang anak sudah dimulai ketika ia mulai 'terbentuk' sebagai janin. Selengkapnya bisa baca penjelasan di appsnya ya :)))
Selain tampilannya yang sederhana, aplikasi ini memiliki beberapa fitur bermanfaat seperti chart leap untuk mengetahui timeline wonder weeks ini, alarm untuk mengingatkan sang Ibu bersiap menghadapi fase ini, beragam artikel seputar wonder weeks (yang bisa diakses langsung dari aplikasinya, e-book atau beli printed book-nya), sampai notes untuk tempat curhat atau sekadar mencatat perkembangan sang bayi.
Meski baru meng-install-nya beberapa jam lalu, saya nggak ragu merekomendasikan aplikasi ini untuk dimiliki para ibu baru. Supaya nggak bertanya-tanya aja gitu kalau anaknya mendadak sering cranky tengah malam. Siapa tau sang anak memang lagi mengalami fase wonder week sehingga kita bisa menemaninya melalui fase tersebut dengan tepat.
Semoga rekomendasi aplikasi ini bisa membuat kita setingkat lebih cerdas ya Buibu. Kalaupun masih merasa nggak pintar juga dalam menangani anak, ingatlah, sang anak lebih membutuhkan seorang ibu yang bahagia dan selalu ada untuknya.
Selalu tersenyum di depan sang anak ya, Bu!