Sunday, August 20, 2017
Monday, July 31, 2017
Sunday, July 30, 2017
Tentang Memaafkan dan Melupakan
Source: Pinterest |
Tuesday, July 4, 2017
7 Rekomendasi Vendor Pernikahan ala #RYLNGStory
Belum ada genap setahun, saya pernah posting mengenai kesiapan meraih resolusi ketiga. Pada tulisan itu, kesiapannya memang lebih dari segi mental. Ada 14 pertanyaan yang bisa mengindikasikan apakah si penjawab sebenarnya sudah siap menikah atau belum. Dan si penjawab yang sok iye itu dengan pedenya menjawab di blog padahal saat itu belum ada bayangan jelas tentang resolusi ketiganya :)).
Setelah kemantapan hati itu ada, rupanya segala hal menuju terlaksananya acara sakral itu juga perlu disiapkan dengan matang. Nggak sekadar aspek yang besar seperti tempat, dekor, baju (dan seragam), dan katering ternyata, melainkan banyak sekali printilan yang perlu dimatangkan.
Sederhananya, acara sakral ini melibatkan dua pihak. Yang tidak kecil ternyata, besar sekali. Maka, membuatnya pun perlu melihat dari berbagai sisi, termasukn
mempertimbangkan kenyamanan keluarga besar dan tamu yang akan datang.
Berbicara mengenai pernikahan, kata pertama yang terlintas di benak saya saat itu adalah 'rustic'. Klasik, timeless. Natural. Sederhana. Berkesan. Beda. Belakangan setelah browsing sana-sini, ternyata tema rustic sepertinya memang cukup banyak digemari para calon manten. Hehe.
Setelah tema pernikahan rustic disetujui juga oleh Mas LNG, detil terkait tema itu langsung dicari. Pilih, pilih, lucu, suka, harga nggak masuk budget, menjadi tahapan selanjutnya. Memilih segala sesuatu untuk acara sakral ini memang perlu pertimbangan matang karena bagi saya ini akan menjadi acara yang diselenggarakan sekali seumur hidup. Namun harus memilih dengan rasional juga dan melihat 'asas manfaat'nya, mengingat setelah menikah pasti bakal banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi.
Referensi utama saya mencari hal-hal terkait tema rustic ini adalah Pinterest dan Instagram. Tinggal masukkan hashtag atau keyword yang dicari, dan voila! Keluarlah beragam referensi yang bikin nggak sabar pengen segera menikah :___)))).
Pinterest lebih diperuntukkan mencari konsep, sedangkan Instagram untuk mencari mereka yang bisa mewujudkannya. Misalnya begini. Saya mencari referensi dekor atau undangan tema rustic di Pinterest, lalu mencari vendor yang kira-kira bisa mewujudkannya. Walaupun hasilnya nggak mirip-mirip banget, ya lumayanlah suka hehe.
Jadi, tujuan tulisan ini apa? :))
Betul, memberi referensi atau rekomendasi vendor yang kemarin berjasa membantu terwujudnya acara sakral itu. Sebagian ditemukan di dunia maya, tapi nggak sedikit juga yang ditemukan di dunia nyata.
Maka, kalau kamu kurang lebih mirip saya, suka sesuatu yang lain daripada yang lain tapi bagus dan unik, menyiapkan acara dari jarak jauh, lokasi acara ada di kota kecil yang belum banyak referensi vendor wedding, semoga tulisan ini bisa cukup membantu :)
1. Bahman
Vendor yang satu ini ada di Sumedang, kota tempat acara dilangsungkan. Konon jasanya udah terkenal bagus dan ternyata keluarga saya beberapa kali bekerja sama untuk acara nikahan sodara dan khitanan.
Sebagai vendor senior yang sudah punya nama, jasa yang disediakan Bahman lengkap. Kemarin saya memakai tenda, dekorasi, katering, make up (pengantin dan keluarga), seragam keluarga dan penerima tamu, plus mobil pengantin.
Tenda, dekor, dan make up untuk saya disiapkan mulai dari acara pengajian. Meski dekor dan make upnya nggak seperti referensi dari Pinterest maupun Instagram, hasilnya cukup memuaskan dan banyak tamu yang suka. Ohya, kateringnya juga enak terutama jus jambunya yang menggunakan buah asli! Sayang saya nggak terlalu sempet mencicipi sebagian besar hidangannya :))
2. Enan Dharsita
Ini bukan vendor sih, lebih tepatnya sosok orang yang memiliki beberapa koneksi vendor pengisi acara. Kang Enan sendiri berprofesi sebagai MC dan jasanya sudah terkenal di kalangan tokoh masyarakat Bogor dan sekitarnya. Meskipun kiprahnya di sana, Kang Enan ternyata sesama wargi Sukatali (desa nenek, tempat acara) dan masih ada hubungan keluarga. Cincaylah untuk book beliau di tengah kepadatan jadwalnya :))).
Selain jasa MC Formal - Sunda mulai dari pengajian sampai resepsi, Kang Enan juga membawa 'tim hore' berupa dokumentasi foto dan video (pake drone!), pengisi acara, dan beberapa orang WO-nya yang memastikan semua acara berjalan tepat waktu.
Btw, kami nggak pakai WO khusus untuk acara sakral ini. Semua rangkaian acara Alhamdulillah dibantu oleh keluarga kedua belah pihak. Pengisi acara yang disiapkan Kang Enan juga termasuk 'prosesi' pengajian, siraman, dan adat Sunda sebelum memulai resepsi. Sesuai idaman :')
3. Aksa Bride
Inilah vendor yang ditemukan di IG berkat keukeuhnya ingin membuat undangan dengan konsep yang unik dan beda. Di antara konsep undangan rustic yang bertebaran, vendor dari Jogya ini bisa membuat undangan yang sekaligus berfungsi sebagai pembatas buku. Desain dan ilustrasinya lucu. Mereka juga cukup kooperatif melayani permintaan (baca: revisian) dari saya dan Mas LNG sebelum akhirnya undangan siap cetak dan disebarkan. Maklum, di sini terbiasa dengan urusan cetak mencetak, jadi segala tahapan prosesnya mulai dari konsep awal, desain, draft, sampai dummy perlu dicek quality controlnya supaya hasil akhirnya sesuai harapan.
4. Amethyst
Ini vendor untuk menyewa baju pengantin di Sumedang. Perihal baju pengantin ini awalnya sempat ada beberapa wacana, di antaranya cukup mengenakan satu baju sepanjang acara dan ingin jahit sendiri.
Sebelum menemukan butik mini ini, saya sebenarnya sangat tertarik dengan salah satu baju kebaya-modern-muslim-Sunda hasil berburu di IG. Nggak paham detil bahan dan printilannya, yang jelas model dan tampilan kebaya itu terlihat elegan. Saat mengontak penjahitnya, ternyata kebaya itu bukan disewa, melainkan dibuat khusus untuk kliennya. Saya juga disarankan untuk kontak langsung ke kliennya aja kalo berminat tapi gengsi lah ya. Dan takut ga muat sih hehehe.
Penemuan butik Amethyst ini berkat rekomensasi teteh make up-nya Bahman. Pada kunjungan pertama, di butik terpajang satu set kebaya modern dengam model yang cantik dan warna yang sesuai tema. Langsung deh jatuh hati dan memutuskan untuk menyewanya dengan sedikit perombakan ukuran! Untungnya saat fitting sekali-kalinya, baju pengantin prianya pas sekali di Mas LNG sehingga nggak perlu ada yang diubah. Kalo udah jodoh mah gitu ya :')
5. Dedy Pangjaitan
Sepertinya ini tukang jahit terbaik dan terefisien yang pernah saya temukan. Terletak di seberang jalan desa, Dedy Pangjaitan dipercayakan menjahit kebaya akad saya plus baju-baju Ibu dan para Ua. Mau tahu ongkos jahitnya berapa?
10%nya biaya semesteran jaman kuliah, Sodara-sodara! Murah kan? :____))) Tapi jangan salah, hasilnya nggak kalah rapi dan cantik seperti karya penjahit yang mematok harga lebih mahal.
6. Alifa Craft
Sesuai namanya, vendor hasil nemu di IG ini menyediakan beragam pilihan souvenir jadi. Pada awalnya souvenir mau yang agak rustic sih.. tapi mengingat fungsi juga penting, maka pilihan jatuh pada kipas bali warna-warni. Sebenarnya kalau search di IG, banyak vendor yang menyediakan souvenir serupa. Bedanya, Alifa Craft ini menawarkan harga yang bersahabat plus bebas ongkir untuk pengiriman ke seluruh area di Jawa! (saat itu sih..nggak tau ya kalau kebijakannya sudah berubah)
7. Tote Souve
Souvenir rustic ala-ala akhirnya bisa terwujud di acara unduh mantu di Kediri. Gelas enamel diameter 6 cm warna putih dengan desain yang bisa custom. Vendor ini dipilih karena saat itu, di tengah pencarian dadakan dan kelangkaan barangnya, hanya dia yang bisa menjamin ketersediaan gelas enamel warna putih polos. Mas LNG dan saya memang keukeuh ingin gelas enamel yang putih polos supaya kalau diberi desain custom kesannya lebih elegan dan bersih hehe.
Sebenarnya masih banyak lagi printilan dalam menyiapkan acara pernikahan dan rekomendasi vendor. Supaya nggak ribet sendiri, cobalah buat check list kebutuhannya sehingga nggak ada yang kelupaan di hari-hari terakhir. Pastikan juga segala pilihan sesuai budget dan tetap berkualitas. Jangan terlalu memaksakan, karena perjalanan ke depan masih memerlukan bekal jangka panjang. Belajar dari pengalaman saya, cobalah juga melihat potensi daerahnya dulu dalam mencari vendor-vendor pernikahan. Walau di kota kecil, ternyata ada kok para penyedia jasa yang bisa membantu kita mewujudkan pernikahan impian.
Jadi, udah beneran siap? Good luck! ;)
Tuesday, May 2, 2017
Berdoa untuk Jodoh
Source: Pinterest |
Friday, April 28, 2017
How I Met My Partner
"Kok bisaaaa? Gimana ceritanyaaaa?"
Inilah reaksi umum yang saya dapat ketika baru-baru ini membagikan undangan pernikahan untuk teman-teman dekat. Dibilang 'mendadak nikah' sebenarnya nggak juga sih, karena persiapannya cukup lama dan memang sayanya aja yang nggak banyak berbagi cerita. Hehe.
Saya lupa kapan pertama kali tepatnya 'mulai memerhatikan' Mas LNG ini. Mungkin setelah nemu akun instagramnya yang mem-posting acara seminar di kantor yang saya selenggarakan. Bukan kepo ya, nemu berdasarkan hashtag! #exanakahensi :p Postingannya menarik perhatian karena di antara minimnya pekerja yang hadir waktu itu, ternyata masih ada orang yang bisa mengapresiasi materi yang dibawakan narasumbernya. Lumayanlah, mengurangi rasa capek karena nyiapin acaranya.
Atau mungkin juga setelah mendengar cerita tentangnya dari teman kantornya. Luar biasa sekali mendengar teman kantornya ini mengapresiasi dia. Selain kagum, saat mendengar cerita itu saya justru sempat menyimpulkan, "Orang sehebat ini mah pasti udah ada yang punya...Pendampingnya juga pasti nggak kalah luar biasa.. ." . Untungnya (?) teman kantornya langsung mengklarifikasi, "Kayaknya belum deh, nggak tau tuh.."
Beberapa bulan kemudian, pikiran random tadi seolah ditunjukkan jalan untuk menemukan jawabannya. Saya berkesempatan bekerja sama dengan Mas LNG untuk sebuah project.
Kesan pertama setelah ketemu sosok aslinya? Orangnya asik, bisa diajak kerja sama. Berbeda dengan orang-orang technical pada umumnya yang cenderung serius, dia justru tergolong yang rame.
Udah, segitu aja. Lha wong ketemunya juga sebentar banget.
Selanjutnya, semua berjalan mengalir. Muncullah kesan kedua, ketiga, dan seterusnya sampai akhirnya berani mengatakan "Siap."
Tentu memutuskan kesiapan ini nggak serta merta, melainkan dengan usaha juga dan berdoa.
Pada akhirnya, saya bisa menjawab pertanyaan diri sendiri yang ini. Bahkan jawabannya seolah diberikan nggak lama setelah posting tulisan itu. Waktu nulis juga udah sambil agak geer sih, siapa tau calon jodoh saya membacanya. Geer sama pede beda tipis memang :')
Jadi buat teman-teman yang masih mencari, cobalah lihat di sekelilingnya lagi. Siapa tau sosok itu juga sudah ada di sana, sedang memantaskan diri. Sambil menunggu, marilah terus menyiapkan hati. Meminta diberikan yang terbaik menurut Yang Maha Kuasa. Dan jika kita dirasa sudah siap, percayalah, sosok yang terbaik itu akan datang tepat pada waktunya.
Monday, April 17, 2017
Goals & Objectives
Source: Pinterest |
Entah pengaruh cuaca yang makin labil atau badan yang mulai renta, belakangan ini rasanya adaaaa aja kena penyakit pilek/batuk/tenggorokan sakit/suara nyaris ilang. Mungkin kurang minum air putih. Mungkin juga kurang makan buah dan sayur.
Di usia yang baru ini, saya semakin sadar badan nggak se'kuat' dulu. Apalagi intensitas bergeraknya makin sedikit. Jalan kaki pun semakin jarang. Sering kerja di ruang ber-AC, tapi sekalinya ke lapangan matahari garis khatulistiwanya serasa di ubun-ubun.
Untuk mencapai poin ini, mungkin saya akan kembali rajin masak sayuran (yang itu-itu aja :""))) ) plus menyediakan buah-buahan di rumah. Dan lebih banyak bergerak deh, apalagi udah ada yang bisa diajakin jalan pagi-pagi di hari weekend atau trekking ala ala di hutan Kalimantan hehe.
Matic aja. Dan kalau bisa punya sendiri aja.
Maksudnya bukan lomba yang atas nama Perusahaan. Atas nama sendiri atau tim kecil juga nggak papa. Saya baru nyadar jiwa kompetisi mulai pudar karena udah jarang diasah. Menulis paper ini juga perlu supaya otak kiri dan kanan tetap terjaga keseimbangannya #naon.
Yang jenis apapun, tapi kalau bisa selain ikan. Supaya yang mau dikasih makan nggak protes disuguhin ayam terus :___)))
Mengunjungi satu kota/negara yang belum pernah dikunjungi sama sekali. Syukur-syukur kalau bisa mengunjungi berdua ehehehe.
Wednesday, March 29, 2017
Berawal dari Mimpi
I had a dream the other night..
..Pada salah satu acara Perusahaan yang namanya kurang lebih "Malam Apresiasi Pekerja Kategori I".
Waktu itu saya masih tergolong anak baru. Kebetulan departemen saya sering diminta supportnya untuk event, jadi walaupun acara itu di bawah koordinator departmen HRD, saya hadir. Untuk memastikan tim publikasi dan dokumentasi ada di tempat dan siap mengabadikan semua momen.
Sebagai pekerja yang masih minim pengalaman, kemampuan menghafal orang, apalagi prestasi, malam itu saya kebanyakan celingak-celinguk di meja belakang. Menanti cemilan disajikan. Atau menunggu diajak ngobrol orang.
Saya semeja dengan para ibu. Lupa, ada karyawatinya nggak ya. Yang jelas, sebagian besar adalah istri pekerja (dan pastinya saya juga belum banyak kenal bapak-bapaknya :__))) ). Saya juga belum terlalu memahami esensi acara itu sampai datanglah seorang ibu, saya tahu dia karyawati, duduk bergabung di meja saya.
"Selamat yaaa!" kata (sebut saja) Ibu Ceria yang menyambut ibu karyawati tadi.
"Makasih," jawab ibu karyawatinya singkat, tapi sumringah.
Mereka dan beberapa ibu lainnya kemudian terlibat obrolan. Dari mendengarkan, akhirnya saya tau kalau suaminya ibu ini, yang juga salah satu pekerja, dinobatkan menjadi salah satu pekerja terbaik dari Perusahaan berkat inovasi-inovasinya.
Satu quote kemudian terlintas: di balik laki-laki hebat/sukses, pasti ada perempuan hebat yang selalu mendukung dan mendoakannya.
Dan saya salut sama ibu karyawati tadi. Di tengah tanggung jawabnya sebagai seorang pekerja juga, dia nggak melupakan tugas utamanya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga sejati. Mendampingi sang suami.
Maka...pikiran random pun terlintas di tengah senyum sambil mendengarkan cerita ibu karyawati..
Seandainya..
Seandainya orang yang saya dampingi nanti adalah sesama pekerja juga...
Semogaaa suatu saat saya bisa 'mengantarkannya' menjadi salah satu sosok yang terbaik itu.
Amin.
Kenapa bukan mendoakan supaya diri sendiri yang kelak bisa maju ke panggung? Karena saya lebih bahagia kalau melihat orang yang saya dampingi kelak berbahagia :).
Doa selintas itu terucap tanpa ada bayangan siapa orang yang akan saya dampingi. Masih baaaaanyak sekali kemungkinan yang bisa terjadi. Tapi, nggak ada salahnya sedikit berharap kan? Hehe.
Sampai suatu hari, sosok itu memasuki kehidupan saya. Mewarnai, bahkan. Saya bukan Manajemen ataupun atasannya yang berhak menentukan dia menjadi yang terbaik atau bukan secara profesional, tapi dengan menjalani hari-hari bersamanya, saya tau dia layak mendapat predikat itu.
Dari cerita orang-orang tentangnya, hampir sebagian besar mengapresiasi ketulusan hatinya dalam setiap melakukan tindakan. Dari pertama kali melihat casing HPnya yang ternyata ada logo Perusahaan, terlihat betapa besar nasionalisme dan dedikasinya. Sebagai orang humas, saya terharu melihat inisiatifnya memasang logo di casing HP. Saya aja nggak kepikiran! :)) Dan dari inisialnya yang kebetulan sama dengan produknya Perusahaan, saya tau dia 'istimewa'.
Dan malam ini, mimpi selintas saya tahun lalu terwujud. Dengan skenario tidak persis seperti yang saya bayangkan, tetapi lebih seru dibandingkan yang saya harapkan. Belum resmi mendampingi, tetapi melihatnya malam ini sudah bisa membuat ikut berseri-seri. Apalagi ketika dia dan beberapa pekerja terbaik lainnya diminta menyanyikan 'lagu kebangsaan' kami. Duh, Gusti! :""")))
Sekali lagi, selamat Mas LNG! Mari terus bermimpi dan bersama mewujudkannya. Terima kasih sudah mau didampingi dan siap mendampingi. Semoga kita bisa bersama meraih kebahagiaan yang hakiki.
Monday, March 27, 2017
Satu Hari
Source: Pinterest |
Monday, January 30, 2017
Tentang LNG
"Ini semua tentang LNG," kata Superior saya tadi pagi. Konteks sebenarnya adalah persiapan salah satu program kerja kami yang akan dikenalkan kepada publik dalam waktu dekat. Tapi sepertinya, frase ini bagus juga untuk menjadi bagian pembuka sebuah tulisan. Mirip judul novel terbarunya Tere Liye-lah.. "Tentang Kamu".
Ini semua tentang LNG. Apa yang diketahui tentangnya?
Sampai usia seperempat abad, saya nggak tau LNG itu apa. Malah lebih akrab sama 'saudara'nya, LPG, karena dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kalau dengan LPG, terdengar lebih familier kan?
Ini semua tentang LNG.
Liquefied Natural Gas. Gas alam yang dicairkan. Zat gas yang diubah menjadi cair. Benda yang proses perubahannya kayaknya belum pernah diajarin di jaman sekolah dulu (atau udah, tapi kesekip :p ). Sesuatu yang baru dikenal sekarang padahal kayaknya dari dulu udah cukup dekat sama kehidupan.
Ini semua tentang LNG.
Yang proses pembuatannya melibatkan tekanan super besar untuk menghasilkan produksi maksimal. Yang proses pembuatannya membutuhkan standar keselamatan tinggi, dan tentunya dedikasi agar bisa memberikan yang terbaik bagi negeri.
Ini semua tentang LNG.
Prosesnya berawal dari menghilangkan karbon dioksida yang ada di gas alam dan berlanjut menghilangkan kandungan air serta merkuri. Setelah ketiga zat tadi 'pergi', gas alam lalu difraksinasi alias dilakukan pemisahan sesuai komponen penyusunnya. Ada metana, etana, propana, butana, juga pentana. Dalam proses pembuatan LNG, komponen yang lebih dibutuhkan adalah metana. Namun, komponen lain seperti propana juga tetap berperan. Metana selanjutnya didinginkan menggunakan MCR (Multi Component Refrigerant) dan dicairkan di MHE (Main Heat Exchanger).
Kalau mau tau lebih detilnya, bisa cari literatur lain atau ngobrol sama orang-orang yang punya latar belakang di bidang Kimia ya.
Ini semua tentang LNG.
Suatu zat yang kasat mata, padahal kontribusinya terasa nyata. Seperti di Bontang, tempat kilang LNG terbesar berada, Badak LNG. Beberapa pembangunan infrastruktur, bantuan CSR dan support untuk kegiatan-kegiatan positif, sampai program pemberdayaan masyarakatnya jelas ada. Baru-baru ini, BPS Kota Bontang bahkan merilis bahwa kontribusi migas masih menjadi komoditas andalan Kota Bontang.
"Ekspor migas masih menjadi andalan. Kontribusinya mencapai 75,24 persen," kata Kepala BPS Bontang Basiran Suwandi seperti yang dimuat di Bontang Post edisi Senin 30 Januari.
Ini semua tentang LNG.
Ada yang masih ingin diketahui?
Silakan tulis di kolom komentar :)
Wednesday, January 4, 2017
Cerita di Januari
In frame: Kepala Dinas Pariwisata Kaltim bersama rombongan wartawan berkunjung ke Knowledge House Badak LNG |